Kudus - Sabtu, 9 Februari 2008, yups itulah hari yang sangat mengesankan dalam hidup saya? Mengapa?
Sebagian dari anggota PMR SMA 1 Kudus berpartisipasi dalam rangka Simulasi Bencana, yaitu bersama Korean Red Cross.
Pada saat istirahat pertama, saya dkk langsung ke Lapangan Merdeka, kami (anggota PMR SMA 1 Kudus) menuju lokasi on foot karena jaraknya tidak terlalu jauh dari SMASA.
Setelah sampai di Lapangan Merdeka, kami menunggu mas-mbak Korean Red Cross di Panti Asuhan Darul Hadlonah dekat Lapangan Merdeka.
Sambil ngobrol bersama teman-teman, eh ternyata mas-mbak korean Red Cross dan rombongannya sudah sampai Lapangan Merdeka, kami langsung ke lokasi.
Kami diberi sedikit pengarahan tentang Simulasi Bencananya kayak gimana sama Pembina kami.
Lanjut.. Kami mengatur posisi masing-masing, karena kami yang jadi korbannya, mas-mbak Korean Red Cross yang jadi Penolonganya
Pada saat itu saya dapat tugas pura-pura menjadi orang yang mengalami henti jantung, teman saya yang satunya ada yang pura-pura wafat, hahaha tak apa lah (kan cuma simulasi)
Sekarang gantian mas-mbak Korean Red Cross diberi pengarahan tata cara melaksanakan Simulasi Bencana,
Kami bersiap-siap menyebar ke rumah penduduk sekitar. Sirine pun dibunyikan, itu tandanya Simulasi dimulai. Para penolongpun bergegas mencari korban yang mengalami luka ringan, patah tulang sampai yang wafat, heheh..
Menurut teori, ada beberapa pelabelan yaitu :
- jika korbannya mengalami sumbatan jalan nafas/ luka tusuk dada/ shock/ perdarahan pembuluh nadi diberi LABEL MERAH
- jika korbannya mengalami patah tulang/ luka robek/ luka bakar sedang dan tidak begitu luas diberi LABEL KUNING
- jika korbannya mengalami luka memar diberi LABEL HIJAU
- jika korbannya mengalami henti jantung kritis/ mati diberi LABEL HITAM
- Prioritas Pertama (Label Merah)
Mengancam jiwa, penanganan dan pemindahan korban bersifat SEGERA (harus segera ditangani) - Prioritas Kedua (Label Kuning)
Potensi mengancam jiwa bila tidak segera ditangani dalam waktu yang singkat, penangannya JANGAN TERLAMBAT - Prioritas Ketiga (Label Hijau dan Hitam)
Perlu penanganan, seperti pelayanan biasa dan tidak perlu segera, penanganan dan pemindahannya bersifat TERAKHIR
Yups karena saya ditolong masnya (Korean Red Cross) paling akhir, tapi tak apalah, haha tapi enak juga lho, pada saat itu saya pura-pura tergeletak di rumah warga sekitar Lapangan Merdeka lalu masnya menggendong saya. Tak gendong kemana-mana, wkwkwk (Mbah Surip mode : ON)
Setelah itu saya ditaruh di suatu tempat/ posko penampungan korban henti jantung dan mati.
Ssst, apa yang terjadi?
tiba-tiba hujan rintik-rintik pun menetes dari langit yang mendung, dilanjutkan dengan hujan yang lebat,
Mas-mbaknya pada berhamburan mencari tempat yang terlindung dari hujan, hmm ternyata mereka bawa terpal yang besar. ada yang menjerit, ada yang sibuk foto-foto, pokoknya ada deh kalakuannya, hehe
Kemudian kami ke Panti Asuhan Darul Hadlonah,
Singkat cerita mas mbaknya mengenalkan kebudayaannya sekaligus menghibur anak-anak panti. Atraksinya keren-keren euy,
Saya dan teman saya menyempatkan foto-foto dulu bersama mas-mas yang keren abis, hehe
Setelah itu kami kembali ke SMASsaya dengan Selamat, badan terasa capek semua.
Hmm tak apalah yang penting punya pengalaman yang mengesankan bersama KOREAN RED CROSS :)
Panduan Cah Kudus!. Bantu saya memperbaiki blog ini. Hubungi saya jika Anda menemukan konten yang rusak atau aneh. Silakan beritahu saya dengan klik Contact Me!. Saya akan berusaha membalas atau memperbaiki konten secepatnya. Tulis kesan dan pesan Anda, klik Testimoni. Daftar Isi Blog lengkap, klik Sitemap. Bocoran artikel Cah Kudus ada disini, klik Subscribe Me!. Ingin follow blog Cah Kudus? silakan klik Follow Me!. Terima kasih.
Baca dulu Sudah membaca artikel ini apa belum sob?